Sebuah Refleksi Diri

Friday, December 02, 2005

Perjalanan Hidup



Sejak dilahirkan ke dunia ini, kita tidak pernah tahu kapan hidup kita berakhir. Setiap manusia pasti akan mengalaminya karena kematian merupakan ketentuan Allah swt terhadap setiap makhluk-Nya. Namun dalam rentang waktu tersebut banyak yang bisa kita perbuat dan banyak kejadian yang kita hadapi, ada suka pasti ada duka, kadang gembira tapi ada saatnya kita bersedih, ada saatnya lapang ada saatnya sempit, ada saatnya berjumpa dan ada juga saatnya berpisah. Semua kejadian itu akan datang silih berganti menghiasi perjalanan hidup kita.


Begitu juga orang – orang yang kita cintai dan mencintai kita, mereka akan hadir dalam relung hati dan mengisi kehidupan kita. Sungguh suatu hal yang sangat membahagiakan dapat hidup bersama dengan orang – orang yang mencintai dan menyayangi kita. Namun suatu saat mereka juga akan pergi meninggalkan kita atau kita yang pergi meninggalkannya, karena kematian jugalah yang akan memisahkan kita dengan orang – orang yang kita sayangi dan kita cintai. Tidak ada yang abadi di dunia yang fana ini.


Engkau telah hadirkan aku ke dunia dan aku bersyukur atas semua nikmat yang Engkau berikan kepadaku. Semoga aku menjadi hamba-Mu yang selalu bersyukur. Kematian, entah kapan akan datang. Suatu saat nanti jiwa ini pasti akan berpisah dengan raga. Setiap manusia tidak akan pernah tahu kapan nafas kita akan berhenti, karena kematian –begitu juga dengan rezeki dan jodoh– karena itu menjadi rahasia-Mu, Jika sudah tiba saatnya, kita tidak bisa memundurkannya atau memajukannya meskipun hanya satu detik. Semoga ketika jiwa ini berpisah dari raga, kita dalam keadaan khusnul khotimah.

Diantara kelahiran dan kematian yang sudah pasti, ada lagi peristiwa penting dan besar dalam hidup kita yang akan kita hadapi akan tetapi tidak semua manusia pasti akan mengalaminya. Peristiwa yang di dalamnya terdapat ikatan suci antara dua insan yang berbeda jenis, yang bersumpah atas nama Allah untuk menjalani hidup bersama, membina keluarga sakinah. Peristiwa tersebut adalah pernikahan.


Tidak ada yang lebih baik dan indah bagi mereka yang saling jatuh cinta kecuali pernikahan. Sungguh Engkau memuliakan orang yang telah melaksanakan pernikahan dengan mengatakan mereka telah melaksanakan setengah dien.


Ya Allah, jika sudah saatnya tiba, tunjukkanlah jalannya… Berilah aku kemudahan, kekuatan, dan kesabaran untuk selalu berusaha dengan tulus dan ikhlas agar bisa menggapai Perjanjian Suci itu.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home


 

Sejak 13 Februari 2006, Anda pengunjung ke: