Sebuah Refleksi Diri

Thursday, December 22, 2005

Di Persimpangan Jalan


Tahun 2005 tak lama lagi akan segera berakhir, dan sebentar lagi masuk tahun 2006. Banyak orang -termasuk di negara kita- merayakan kedatangan tahun baru. Momen pergantian tahun tersebut biasanya digunakan oleh beberapa orang untuk mempromosikan usaha atau barang – barang dagangannya. Promosi yang dilakukan bermacam – macam, seperti memberikan potongan harga, kupon hadiah langsung maupun diundi, dan ada juga yang menggunakan tag line yang berhubungan dengan pergantian tahun sebagai media iklan.

Tag line dalam ukuran besar biasanya dipasang ditempat – tempat yang cukup strategis dimana orang banyak dapat membacanya. Salah satu tempat yang cukup strategis untuk memasang iklan adalah di perempatan jalan. Kemarin, waktu saya hendak pulang dari kantor, saya melihat iklan salah satu tempat yang menjual barang – barang dengan harga cukup murah (karena bukan barang baru) di kota bandung ini. Hal tersebut cukup menggelitik bagi saya. Iklannya dipasang di perempatan jalan antara Jl. Gatot Subroto dan Jl. Kiara Condong. Bunyi iklannya, “Menutup 2005, menatap 206.” Dalam hati saya bertanya – tanya, apakah kata – kata tersebut memang disengaja atau tidak. Jika disengaja, apa maksud si pembuat iklan dalam mempromosikan usahanya? Apakah jika berbelanja di tempatnya si pembeli dapat memperoleh hadiah (undian) 206 (salah satu seri mobil yang dikeluarkan oleh produsen mobil dari Perancis) atau hanya boleh “menatap" saja?

Seandainya hal tersebut tidak disengaja, dan yang dimaksud adalah (tahun) 2006 bukan 206, kenapa dipasang juga di tempat umum? Tidak diralat terlebih dahulu. Sebelum dipasang seharusnya isi tulisannya sudah dibaca terlebih dahulu. Jadi jika ada kesalahan penulisan bisa diperbaiki terlebih dahulu. Tetapi hal ini tidak terjadi. Iklan tersebut langsung saja dipasang di tempat umum, sehingga setiap orang yang melewati perempatan jalan tersebut bisa membaca iklan yang agak janggal menurut saya. Jika kesalahan penulisan terjadi pada hal - hal yang sepele mungkin tidak apa - apa. Tetapi kalau terjadi pada hal - hal yang sangat penting, urusannya bisa menjadi panjang.

1 Comments:

  • aku juga pernah liat iklan itu, tom. memang disengaja ditulis gitu. tapi sampe skrg aku blm berhasil figure out apa maksudnya.

    By Blogger Yustika, at January 16, 2006 11:56 AM  

Post a Comment

<< Home


 

Sejak 13 Februari 2006, Anda pengunjung ke: