Sebuah Refleksi Diri

Wednesday, March 01, 2006

Be a Professional

Beberapa waktu yang lalu, saya menulis “Bagaimana bisa, tidak memiliki kompetensi koq bisa masuk?” di status yahoo messenger saya. Mungkin terdengarnya agak provokatif. Ternyata banyak teman – teman saya yang konfirmasi ke saya menanyakan tentang maksud dari status saya tersebut. Tanpa bermaksud untuk menyudutkan seseorang, saya menulis status tersebut setelah membaca berita bahwa di salah satu departemen di pemerintahan negara kita ternyata orang – orangnya tidak memiliki kompetensi di bidangnya. Bahkan hal tersebut diungkapkan sendiri oleh menteri departemen tersebut.

Dalam tulisan ini, saya hanya ingin mengungkapkan pendapat pribadi saya saja mengenai kompetensi. Tanpa bermaksud mengarah pada individu tertentu. Saya hanya mencoba jujur pada diri saya sendiri. Walaupun saya sendiri masih mempertanyakan hal tersebut pada diri saya sendiri apakah saya memilikinya atau tidak. Namun saya terus mencoba untuk memilikinya. Dan menurut saya hal tersebut harus dimiliki seseorang dalam segala hal apalagi ketika di dunia kerja. Meskipun tidak secara mutlak bahwa orang tersebut harus benar – benar memilikinya. Tetapi setidaknya harus bisa mendukung apa yang akan dia lakukan selanjutnya.

Bagaimana bangsa ini akan maju jika orang – orang di dalamnya ternyata tidak memiliki kompetensi di bidangnya masing – masing. Mereka malah mengeluhkan bahwa mereka kekurangan SDM yang memilki kompetensi. Pertanyaan inilah yang muncul dalam benak saya. Apakah ketika akan masuk ke salah satu departemen tersebut tidak diseleksi terlebih dahulu? Bagaimana background dari masing – masing orang yang akan masuk. Setidaknya itu bisa dijadikan sebagai patokan. Apakah dia layak diterima atau tidak. Atau mungkin mereka memiliki pertimbangan sendiri? Wallahu A'lam.

Beberapa waktu yang lalu juga marak penerimaan CPNS. Ternyata banyak sekali peminatnya, seperti yang saya baca di sebuah Koran bahwa para pelamar sampai berdesak – desakkan untuk mendaftarkan diri. Dari beberapa informasi yang saya terima, untuk masuk menjadi PNS mereka diharuskan membayar sekian juta rupiah agar lebih mudah. Bagaimana bisa memiliki kompetensi jika cara masuknya saja sudah tidak benar. Mudah – mudahan informasi yang saya terima ini tidak benar. Seandainya benar pun semoga kasusnya tidak banyak.

Segala urusan harus ditangani oleh ahlinya. “Apabila suatu urusan diserahkan kepada orang yang bukan ahlinya, maka tunggu saja kehancurannya.” Saya yakin di negara ini banyak sekali orang – orang yang pandai dan ahli dalam bidang tertentu. Namun jika penempatannya tidak tepat, bagaimana bisa berkompeten? Dalam hal ini, sebenarnya bukan orangnya yang bodoh. Dia sebenarnya memiliki potensi dalam dirinya namun penempatannya saja yang tidak tepat.

Kita harus menyadari potensi kita masing – masing. Jangan hanya untuk mengejar kenikmatan dunia, lantas kita mengorbankan orang lain. Jadilah orang yang professional dalam bidangnya masing – masing. Dengan tindakan tersebut insya Allah tidak akan terjadi hal – hal yang merugikan orang lain. Seandainya kita bekerja di tempat yang berbeda dengan background kita --karena rezeki sudah ditentukan oleh Allah-- pun sebaiknya kita tetap professional. Dengan sikap seperti itu mudah – mudahan kita dapat menjalankan peran kita dengan sebaik – baiknya di dunia ini.

1 Comments:

  • keq nana ya tom.. jauh bgt ama apa yg didapet waktu kuliah dolo. tp tetep usaha buat tau biar professional.. hahaha... koq jd banggain diri sendiri ginih???... pdhl mah masih bego2 juga soal jaringan GPRS huehue... yg pntg usaha. Ya gak?

    By Blogger .n.a.n.a., at March 05, 2006 12:41 PM  

Post a Comment

<< Home


 

Sejak 13 Februari 2006, Anda pengunjung ke: