Sebuah Refleksi Diri

Friday, December 30, 2005

Berpikir Dahulu Sebelum Bicara


Manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan orang lain. Manusia tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Sebagai makhluk sosial, manusia berinteraksi dengan orang lain setiap harinya. Dalam berinteraksi dengan orang lain, kita tidak luput dari kesalahan baik dalam perkataan maupun perbuatan. Terkadang tanpa kita sadari, karena sudah dianggap sebagai teman dekat, kata – kata yang kita keluarkan ternyata menyinggung perasaan dari lawan bicara kita. Dan itu kita anggap biasa – biasa saja. Padahal bagi yang merasa tersinggung mungkin itu menyakitkan. Tentu yang merasa tersinggung tidak akan berkomentar karena yang mengatakannya adalah teman dekatnya. Mungkin dia segan untuk mengutarakan perasaannya langsung karena takut akan mengganggu hubungan pertemanannya.

Oleh karena itu, kita harus hati – hati dalam setiap kata yang keluar dari mulut kita, baik terhadap saudara kita, teman kita, maupun orang lain. Karena perasaan seseorang tidak ada yang tahu kecuali kita sendiri dan Allah yang maha mengetahui. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda: “Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhirat hendaklah ia berkata baik atau diam.” Yang maksudnya adalah apabila seseorang ingin berkata, maka jika yang ia katakan itu baik lagi benar, dia diberi pahala. Oleh karena itu, ia mengatakan hal yang baik itu. Jika tidak, hendaklah dia menahan diri, baik perkataan itu hukumnya haram, makruh, atau mubah. Jadi, daripada mengatakan sesuatu yang menyinggung perasaan orang lain lebih baik diam saja.

Bahaya lisan itu sangat banyak, diantaranya dapat menimbulkan fitnah. Karena banyaknya bahaya yang ditimbulkan oleh lisan kita, Rasulullah juga bersabda: “Bukankah manusia terjerumus ke dalam neraka karena tidak dapat mengendalikan lidahnya.” Jagalah lidah kita dari kata – kata yang buruk dan tidak berguna. Sebelum keluar dari mulut kita, sebaiknya dipikirkan terlebih dahulu. Jangan sampai menyinggung atau menyakiti perasaan orang lain.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home


 

Sejak 13 Februari 2006, Anda pengunjung ke: