Sebuah Refleksi Diri

Thursday, July 20, 2006

Untuk Kita Renungkan

Belum selesai penanganan korban gempa di Yogyakarta dan sekitarnya -bahkan muncul tuntutan dari para korban atas janji - janji pemerintah pusat kepada mereka-, beberapa hari yang lalu kita dikejutkan lagi dengan gempa yang disusul dengan tsunami -meskipun tidak sebesar yang di aceh- yang terjadi di pantai selatan pulau Jawa, tepatnya di daerah pantai Pangandaran dan sekitarnya. Namun belum hilang trauma para korban gempa dan tsunami di pantai Pangandaran dan sekitarnya tersebut, kemarin kembali terjadi gempa yang mengguncang Jabotabek dengan kekuatan 6,2 SR. Gempa tersebut membuat panik warga Jakarta dan sekitarnya terutama mereka yang berada di gedung bertingkat.

Begitu banyak bencana yang menimpa bangsa ini. Bencana datang silih berganti. Kita tidak tahu apakah semua ini sebagai ujian atau azab dari Allah. Terlepas dari apakah itu ujian atau azab, sebaiknya kita introspeksi diri kita masing - masing. Apa yang telah kita lakukan selama ini sehingga semua ini dapat terjadi. Saya jadi teringat dengan salah satu lirik lagu "berita kepada kawan"nya Ebiet G. Ade:

Mungkin Tuhan Mulai Bosan
Melihat tingkah kita

Yang selalu salah dan bangga

Dengan dosa - dosa

Atau alam mulai enggan

Bersahabat dengan kita

Coba kita bertanya pada

Rumput yang bergoyang


Meskipun bencana yang terjadi tersebut merupakan sebuah fenomena alam, namun fenomena alam juga terjadi atas kehendak-Nya. Marilah kita memohon kepada Allah agar bangsa kita dapat mengatasi semua ini dan kembali menjadi bangsa yang hebat. Semoga bangsa ini tidak terus - menerus ditimpa bencana. Bagaimanapun juga sebuah bencana pasti meninggalkan sebuah duka yang mendalam. "Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri." (QS. 13:11)

Mungkin sudah begitu banyak dosa yang kita lakukan dan kita tidak menyadarinya. Kita telah mengeksploitasi alam ini dengan tidak bertanggung jawab dan tidak memperhatikan bagaimana nasib anak cucu kita nanti. Seperti firman Allah di atas bahwa untuk mengubah nasib bangsa ini kita harus melakukan perubahan. Perubahan ke arah yang lebih baik tentunya. Perubahan itu sebaiknya kita lakukan mulai saat ini dan dimulai dari diri kita sendiri. Semoga Allah meridhai apa yang kita lakukan dan menyelamatkan bangsa ini dari kehancuran.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home


 

Sejak 13 Februari 2006, Anda pengunjung ke: