Sebuah Refleksi Diri

Monday, February 25, 2008

Bermasalah dengan Bank

Saya tidak tau kenapa, akhir-akhir ini saya merasa ada masalah dengan yang namanya bank. Yang terakhir adalah dengan salah satu bank pemerintah yang diklaim sebagai bank dengan modal terbesar di Indonesia. Kejadiannya adalah tanggal 23 Februari kemarin. Waktu itu saya sedang berbelanja di salah satu pusat perbelanjaan yang terletak di jalan merdeka, Bandung. Karena tidak membawa uang cash yang cukup untuk melakukan transaksi, saya memutuskan untuk menggunakan kartu ATM yang juga berfungsi sebagai kartu belanja. Kebetulan bank yang mengeluarkan kartu ATM tersebut bekerja sama dengan VISA internasional. Kartu ATM pun digesek oleh petugas kasir dan dilanjutkan dengan memasukkan angka sesuai dengan jumlah biaya belanja. Namun setelah dicoba sekali transaksi gagal. Petugas kasir mencoba untuk melakukannya di tempat lain dan ternyata gagal juga. Karena sudah dicoba dua kali namun tetap gagal, akhirnya sang petugas kasir menyarankan untuk menggunakan mesin ATM saja, kebetulan lokasi mesin ATM tidak terlalu jauh. Saya pun menuruti sarannya. Namun setelah saya ke menuju mesin ATM, ternyata mesin tersebut tidak mau mengeluarkan uang. Akhirnya saya kembali lagi ke kasir dan memutuskan untuk menggunakan kartu ATM yang lain dan ternyata berhasil.

Jika kejadiannya adalah transaksi yang gagal atau mesin ATM yang tidak berfungsi tidak masalah. Yang membuat saya jengkel adalah ketika tanggal 24 Februari saya mengambil uang di mesin ATM. Betapa kagetnya saya setelah melihat sisa saldo rekening yang berkurang cukup banyak. Saya menduga berkurangnya saldo rekening disebabkan oleh transaksi pada tanggal 23 Februari. Ternyata transaksi pada waktu itu dianggap berhasil oleh sistem dan dilakukan sebanyak 2 kali.


Akhirnya tadi pagi saya memutuskan untuk komplain ke bank yang mengeluarkan kartu ATM. Ternyata dugaan saya benar. Transaksi pada tanggal 23 Februari yang saya anggap gagal ternyata dianggap berhasil oleh sistem sebanyak 2 kali. Dan yang membuat saya makin jengkel adalah waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan saldo rekening saya adalah 45 hari kerja! Menurut customer service, lamanya proses karena harus diurus ke Jakarta dan melibatkan beberapa pihak seperti VISA internasional dan merchant yang melakukan transaksi.


Cerita lain adalah dengan salah satu bank yang mengaku pertama kali menerapkan sistem syariah di Indonesia. Kejadiannya masih berhubungan dengan kartu ATM. Waktu itu kartu ATM saya patah. Kemudian saya mengajukan permohonan kepada bank tersebut untuk mengganti kartu ATM saya yang patah. Prosesnya memakan waktu sekitar 1 pekan. Ketika saya mau mengambil kartu ATM, ternyata terjadi kesalahan penulisan nama. Akhirnya saya putuskan untuk mengganti lagi dan prosesnya memakan waktu 3 hari. Setelah selang 3 hari saya kembali ke bank tersebut untuk mengambil kartu ATM. Setelah kartu ATM-nya saya ambil, customer service-nya bilang ke saya bahwa kartu ATM tersebut sudah bisa langsung digunakan pada sore harinya. Waktu itu saya mengambil kartu ATM pada siang hari. Keesokan harinya saya menggunakan kartu ATM tersebut untuk transfer uang namun tidak berhasil. Besoknya saya coba lagi dan ternyata gagal juga.


Beberapa hari kemudian saya kembali ke bank tersebut untuk menanyakan kenapa kartu ATM-nya belum bisa digunakan. Menurut customer service, kemungkinan kegagalan transaksi disebabkan oleh masalah jaringan atau fisik kartu ATM. Jika karena gangguan dalam jaringan menurut saya peluangnya cukup kecil. Karena saya sudah mencoba pada hari yang berbeda, dan menurut customer service gangguan jaringan biasanya terjadi hanya dalam waktu beberapa menit saja. Untuk mengecek apakah ada masalah dengan fisik kartu, customer service mengambil kartu ATM saya untuk dicek apakah ada masalah dengan fisik kartu. Prosesnya membutuhkan waktu sekitar 2 hari karena kartu ATM saya harus dibawa ke kantor cabang Buah Batu.


Selang beberapa hari saya ditelp oleh pihak bank yang menyatakan bahwa kartu ATM saya sudah "diperbaiki" dan sudah bisa diambil. Keesokan harinya saya kembali ke bank tersebut untuk mengambil kartu ATM. Namun apa yang terjadi? Kartu ATM saya masih belum bisa digunakan. Karena capek kalau bolak - balik ke bank, akhirnya saya menghubungi call center. Dan ternyata call center juga tidak banyak membantu. Dan hingga sekarang kartu ATM saya belum bisa digunakan.


Bagaimana mau profesional jika ngurusin kartu ATM saja tidak bisa. Padahal sebagai nasabah, faktor pelayanan itu sangat penting. Mungkin itu yang banyak dilupakan oleh sebagian besar perusahaan di Indonesia. Pelanggan atau nasabah masih dipandang sebelah mata. Atau mereka seperti ini karena mereka sudah tau seperti apa karakter pelanggan atau nasabah di Indonesia???
Intinya mah mereka menyebalkan!!!


 

Sejak 13 Februari 2006, Anda pengunjung ke: