Sebuah Refleksi Diri

Tuesday, October 31, 2006

Sarapan Pizza

Sejak saya tinggal di Bandung, menu sarapan saya tidak jauh – jauh dari nasi kuning dan bubur ayam. Karena memang menu itulah yang mudah ditemukan pada pagi hari. Mungkin karena merasa bosan atau kenapa, kadang saya memilih untuk tidak sarapan, paling hanya makan makanan kecil seadanya saja. Namun menu sarapan saya hari ini berbeda dari biasanya. Sesuai dengan judul di atas, hari ini saya sarapan pizza *halah kayak nggak pernah makan pizza aja*.

Menurut saya memang tidak lazim pizza digunakan untuk sarapan. Karena pizza memang tidak ditujukan untuk sarapan. Kedai yang menjual pizza saja baru buka pada siang hari. Karena belum ada kedai pizza yang buka pada pagi hari, tentu saja pizza yang saya makan itu bukan pizza hari ini tapi pizza sisa tadi malam. Jujur saja, sebenarnya saya jarang makan pizza, mungkin karena harganya yang tidak sesuai dengan kantong saya.

Lalu kenapa tiba – tiba ada sisa pizza tadi malam? Kebetulan tanggal 30 Oktober kemarin, teman satu mess saya ada yang ulang tahun. Sebut saja S. Sepulang dari kantor dia memesan 2 porsi pizza ukuran sedang dan sebotol softdrink ukuran 1,5 liter. Saya sendiri tidak tahu kalau S membeli pizza untuk orang – orang di mess. Sendainya S memberitahu sebelumnya bahwa dia akan membeli pizza saya tidak akan membeli makan malam di luar *hehehe*. Saya tidak ikut menikmati pizzanya karena sebelum pulang ke mess saya sudah membeli makan malam. Akhirnya pizzanya hanya dimakan oleh dua penghuni mess saja, karena dua penghuni lainnya masih menikmati mudik lebaran di kampung halamannya.

Dua porsi pizza itu tentu saja tidak habis dimakan hanya oleh dua orang. Itulah kenapa pizzanya masih tersisa hingga pagi tadi. Jika penghuni mess sudah lengkap sudah dapat dipastikan pizzanya akan habis dalam sekejap dan tidak akan tersisa lagi.

Meskipun sisa tadi malam, ternyata rasanya masih enak. Sebelum saya makan, pizzanya sudah saya hangatkan terlebih dahulu di magic jar. Setelah melahap dua potong pizza saya langsung berangkat menuju ke kantor. Setidaknya hari ini saya pergi ke kantor tidak dengan perut kosong lagi seperti kemarin. Alhamdulillah.

Labels:

Monday, October 02, 2006

Look Alike

Beberapa waktu yang lalu teman saya bilang kepada saya bahwa di kampus ada seseorang yang mirip dengan "dia". Waktu itu saya sempat tidak percaya, masak sih ada orang yang mirip banget dengan orang itu. Saya menganggap teman saya itu hanya mengada-ada saja. Namun tanpa sengaja, ketika kami (saya dan beberapa teman kuliah dulu) kumpul bersama di kampus tepatnya di LPKM untuk membahas tentang acara buka bersama, saya melihatnya dengan mata kepala saya sendiri. Dan ternyata benar apa kata teman saya waktu itu. Seseorang itu benar-benar mirip sekali dengannya. Dari wajah dan senyumnya sangat mirip sekali. Subhanallah!!! Saya pun sempat kaget ketika pertama kali melihatnya. Seandainya dia mengikuti acara ASAL yang dulu pernah ditayangkan oleh salah satu TV swasta nasional -tidak tahu sekarang masih ada apa tidak- saya yakin dia akan menjadi pemenangnya.

Dari sini saya berpikir, apakah benar setiap orang memiliki kembaran di dunia ini? -orang yang terlahir kembar dalam hal ini tidak termasuk- Karena yang saya maksud di sini adalah kembar dengan orang lain yang tidak ada hubungan darah sama sekali. Saya berpikir demikian karena beberapa waktu sebelumnya, ketika teman saya yang bekerja di salah satu perusahaan multinasional datang ke mess saya, dia bilang bahwa teman saya yang satu mess dengan saya mirip dengan rekan kerjanya di perusahaan dia bekerja. Dan ada cerita-cerita lain yang mengatakan bahwa seseorang mirip dengan seseorang yang lain.

Sepulang dari kampus saya kembali berpikir "Koq ada ya orang yang mirip dengannya?" :-?

Labels:


 

Sejak 13 Februari 2006, Anda pengunjung ke: