Sebuah Refleksi Diri

Monday, June 29, 2009

Setahun Kemarin

Hari ini, tepat setahun yang lalu.

Semuanya berawal dari sebuah percakapan sederhana yang akhirnya mampu mengubah segalanya.

Semoga ke depannya akan semakin baik.

Monday, June 08, 2009

Microsoft Save as PDF

Saya mau sedikit berbagi pengalaman berhubungan dengan microsoft word 2007 dan mencetaknya ke dalam format pdf. Beberapa waktu yang lalu saya mengalami kesulitan dalam mencetak microsoft word 2007 yang di dalamnya terdapat math equation-nya ke dalam format pdf. Jika langsung saya cetak ke dalam format pdf, kebetulan saya hanya punya nitro pdf, hasilnya adalah angka dan simbol pada math equation tidak muncul. Sedangkan jika saya convert dulu ke microsoft word 2003, hasilnya cetakannya akan jelek karena math equation pada microsoft word 2007 jika di-convert ke microsoft word 2003 akan berubah menjadi image dengan kualitas yang jelek.

Setelah mencoba mencari informasi bagaimana cara untuk mencetak math equation pada microsoft word 2007 dengan hasil yang baik, saya mendapatkan
informasi ini: 2007 Microsoft Office Add-in: Microsoft Save as PDF. Software-nya dapat di-download langsung dari microsoft dan gratis. Ukuran filenya juga kecil kurang dari 1 MB. Dengan bantuan software tambahan tersebut saya akhirnya bisa mencetak math equation akan muncul di file pdf sama seperti pada file aslinya. Tentu saja untuk security Anda perlu menggunakan software lain seperti adobe acrobat atau nitro pdf seperti yang sudah saya sebutkan di atas.

Saturday, June 06, 2009

Rujak Bebek (baca: beubeuk)

Sudah lama tidak merasakan rasanya rujak bebek (baca:beubeuk), terakhir kali makan rujak bebek mungkin sekitar 15 tahun yang lalu. Waktu itu saya biasa beli di jakarta ketika musim liburan tiba. Ternyata sensasi rasanya masih sama dengan terakhir kali saya menikmatinya, harganya saja yang sudah berubah (ya iya lah, inflasi aja udah berapa persen). Penyajiannya juga cukup khas yaitu menggunakan daun pisang dan "sendok"nya juga dari daun pisang. Tapi yang saya beli tadi tempatnya bukan dari daun pisang, tapi kertas yang biasanya untuk tempat kue. Namun "sendok"nya masih menggunakan daun pisang. Ketika penjualnya bilang "Pedes apa nggak?" saya jawab "Sedang saja." Tapi ternyata dikasih satu buah cabe yang ukurannya lumayan besar dan benar saja rujaknya jadi pedas. Mungkin harusnya bilang "Nggak pedes" saja karena kadar pedes menurut saya dengan si penjual rujak sepertinya berbeda. Tapi tidak apa-apa setidaknya saya bisa merasakan rujak bebek yang sudah sekian lama tidak merasakannya. Hmmm yummy...


 

Sejak 13 Februari 2006, Anda pengunjung ke: