Sebuah Refleksi Diri

Saturday, August 30, 2008

The Secret

Ada pepatah mengatakan "Dalamnya hati orang siapa yang tau?"

Ya,akhirnya saya baru mengetahuinya hari ini. Ternyata selama ini apa yang saya harapkan sama dengan yang dia harapkan. Untungnya dulu saya sempet tidak menuruti kemauannya. Kalau saya turuti kemauannya waktu itu ntah seperti apa jadinya saat ini. Mungkin memang sudah jalannya seperti ini. Semoga tetap bisa menjaga amanah itu dan terus bersabar.


Labels:

Wednesday, August 27, 2008

Saatnya Pesan Tiket Kereta

Hari Selasa kemarin saya kembali ke Jakarta untuk menghadiri presentasi dengan lintasarta. Namun kali ini ada yang berbeda. Jika biasanya pergi dan pulangnya naik mobil,kali ini hanya perginya saja yang naik mobil. Pulangnya kami naik kereta. Di stasiun gambir sudah tampak antrian untuk pemesanan tiket kereta H-30 karena sudah dekat dengan lebaran.Karena biasanya agak susah untuk mendapatkan tiket kereta pas lebaran, saya berinisiatif untuk langsung memesan tiket untuk keberangkatan tanggal 26 September 2008 karena kemarin adalah tanggal 26 Agustus 2008.

Saya naik kereta dari stasiun Gambir pukul 14.30. Kereta tiba di stasiun Bandung sekitar pukul setengah 6 sore. Turun dari kereta saya langsung menuju ke ATM untuk mengambil uang karena uang yang saya bawa tidak cukup untuk membeli tiket kereta. Dari ATM saya menuju loket pemesanan tiket, dengan terlebih dahulu mengisi formulir pemesanan tiket. Di situ saya tulis untuk tanggal keberangkatan 26 September 2008. Pas di loket terjadilah percakapan seperti ini:


penjaga loket: "Pesen tiket buat tanggal 26 September?"

saya: "Iya mbak."
penjaga loket: "Belum boleh mas, untuk tanggal 26 September baru boleh pesen besok."
saya: "(dengan nada sok tau) Bukannya sekarang tanggal 26 Agustus mbak? Harusnya udah bisa dong pesen tiket untuk tanggal 26 September?"
penjaga loket: "Iya mas,tapi bulan Agustus kan sampe tanggal 31, jadi sekarang masih H-31."
saya:"Oh iya,makasih mbak. (sambil pergi meninggalkan loket dengan sedikit malu)"

Keesokan harinya saya dapet kabar dari temen saya, bahwa dia sudah tidak mendapatkan tiket kereta untuk jadwal keberangkatan tanggal 26 September untuk ke arah Solo. Padahal dia beli tiket sekitar jam 11 siang. Kalau musim mudik lebaran seperti ini biasanya banyak calo yang memanfaatkan momen ini. Tiket menjadi susah didapat. Dan kalau pun ada, di tangan cali harganya bisa menjadi 2x lipat :-o

Labels:

Wednesday, August 20, 2008

Semangat!!!

Setelah melewati hari-hari yang melelahkan akhirnya saya bisa memasuki awal kuliah dengan lebih baik. Beberapa hari kemarin benar-benar terasa berat bagi saya. Semoga semuanya bisa selesai semester ini. Sempet pede di semester kemarin bahwa saya bisa selesai kuliah semester ini, tetapi setelah synthesizer-nya ngambek dan ada pergantian kurikulum sepertinya saya pesimis jika bisa selesai semester ini. Jangan sedih ya... Mohon dukungan dan doanya aja *hehehe*

Sebenarnya ada yang membuat saya tambah semangat hari ini. Semangat untuk kuliah dan kerja. Ternyata tadi pagi salah satu permintaan saya akhirnya dikabulkan. Makasih ya...


Maaf, kalo selama ini udah sering nyusahin kamu :)

Labels:

Thursday, August 14, 2008

Salah Ngomong

Ternyata dibutuhkan kesabaran untuk menghadapi seorang perempuan yang sedang sensitif. Salah ngomong bisa berakibat fatal. Hari ini saya hanya mencoba untuk jujur. Maksudnya dengan bicara jujur itu supaya tidak terjadi kesalahpahaman. Namun yang terjadi malah sebaliknya. Saya jadi merasa bersalah.

Katanya sih hanya waktunya aja yang tidak tepat. Ya, saya bilangnya ketika hormon estrogen-nya sedang meningkat. Jadi aja langsung ngambek :-o Jadi jelek kalo lagi ngambek :p. Tapi sekarang sudah normal kembali kok *senangnya*. Fiuhh... Lumayan capek juga mencoba untuk membuatnya kembali tersenyum :)

Labels:

Wednesday, August 13, 2008

And The Winner Is...

Tanggal 30 Juli kemarin saya bersama temen-temen yang lain (Baso, Danar, Dhata, Ragil, Johan, Bayu, dan Wisnu) janjian untuk ketemuan di EX jakarta. Kebetulan Bayu lagi liburan di Indonesia beberapa hari dan Ragil juga baru dateng dari Semarang. Rencananya di sana mau main bowling. Sebelum bowling, karena perut sudah laper kami makan terlebih dahulu. Di tempat makan terjadi "pembantaian". Tapi untungnya yang kena cuma Baso dan Bayu. Yang lainnya nggak jadi "dibantai" karena waktunya udah kesorean. Sudah nggak sabar ingin main bowling sih sebenernya. Ini salah satu foto di tempat makan. Sorry, fotonya Bayu nggak ada soalnya dia yang jadi fotografernya :p

Karena orangnya ada delapan, kami menyewa 2 line. Masing - masing line 4 orang. Yang satu line dengan saya adalah Johan, Baso, dan Danar. Ini adalah skor akhirnya:

Tadinya nggak mau masang foto ini, tapi berhubung ada yang rikues jadinya saya upload juga *hehehe. And the winner is...

Labels:

Jaringan XL Bermasalah

Sehubungan dengan postingan saya kemarin tentang jeleknya jaringan XL, ternyata I Made Harta Wijaya selaku VP VAS and New Services Development XL mengakui bahwa jaringan XL bermasalah. Beritanya bisa dibaca di sini.

Labels:

Monday, August 11, 2008

XL IS SUCKS!!!

Sms pending mulu (kirim maupun terima).
818 nggak bisa dihubungi <-- gimana mau komplain kalo 818-nya nggak bisa dihubungi, parah.
Payah deh pokoknya hari ini.
Makin bikin bete aja.

Labels:

Saturday, August 09, 2008

Hmmm...

Hari ini disuruh nunggu dulu dan ngobrolnya cuma sebentar :(

Katanya ada yang mau ikutan tapi ternyata malah nggak muncul (lagi) :-o

Labels:

Tuesday, August 05, 2008

Panik

Kemarin malam adalah saat-saat dimana saya merasakan kepanikan yang luar biasa. Bagaimana tidak, dompet yang biasanya saya bawa di saku celana belakang ternyata tidak ada! Dan saya baru sadar ketika waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh malam. Saya kembali mengingat-ingat kemana saja seharian itu. Seingat saya, kemarin itu saya dari kos ke kampus (PAU), kemudian di Salman hingga ba'da maghrib. Setelah sholat maghrib di masjid Salman saya makan malam di bakmi jawa bersama dosen dan teman saya. Saya berangkat ke bakmi jawa (makanan favorit dosen saya *hihi*) ikut mobil dosen saya dan pulangnya saya ikut mobil teman saya.

Selama makan di sana tidak ada perasaan yang mencurigakan. Selama pulang dari makan malam, selama di perjalanan saya asik ngobrol dengan teman saya. Hingga akhirnya berhenti di belakang kampus ITB karena bensinnya habis *dooh*. Selagi menunggu adik teman saya membeli bensin untuk mobilnya yang mogok, saya dan teman saya memutuskan untuk sholat isya terlebih dahulu di PAU. Nah ketika mau sholat ini lah saya baru sadar bahwa dompet saya sudah tidak ada lagi di saku celana belakang. Yang semakin membuat saya panik adalah di dompet saya terdapat KTP,SIM,STNK,KTM,kartu ATM dan surat-surat berharga lainnya. Seandainya benar-benar hilang, betapa repotnya saya. Saya harus mengurus surat kehilangan di kepolisian, mengurus KTP, SIM, dkk., memblokir kartu ATM. Membayangkannya saja sudah bikin puyeng. Mencoba untuk tidak terlalu panik, saya mencoba telpon dosen saya, menanyakan apakah dompet saya terjatuh di mobilnya. Setelah diperiksa ternyata dompet saya tidak ada di sana. Kemudian saya coba telpon teman saya yang mobilnya kehabisan bensin itu. Setelah saya tanyakan, ternyata hasilnya sama saja. Dompet saya tidak terjatuh di mobil teman saya. *semakin panik*


Melihat lokasi-lokasi yang saya kunjungi seperti yang saya jelaskan di atas, kemungkinan terbesarnya adalah memang terjatuh di mobil dosen saya atau mobil teman saya. Namun setelah mengecek keduanya ternyata juga tidak ada, kemungkinan terakhir adalah tertinggal di kos, alias saya lupa membawa dompet hari itu.


Akhirnya saya tidak jadi sholat isya di PAU, dan kebetulan mobil teman saya sudah bisa jalan lagi, saya memutuskan untuk langsung pulang ke kos. Selama perjalanan menuju kos, saya terus berdoa semoga
feeling saya benar yaitu dompet saya benar-benar tertinggal di kos. Tiba di halaman kos, saya langsung lari menuju kamar. Ketika saya cek di tempat tidur (biasanya saya meletakkan dompet di atas tempat tidur ketika akan terjadi pergantian celana panjang *hayah*) ternyata tidak ada. Yang ada hanya charger hp. Saat itu saya langsung lemas, ternyata feeling saya salah *hiks*. Saya mencoba untuk tenang kembali. Berpikir kembali dimana saya meletakkan dompet pagi itu. Setelah saya coba cari-cari lagi ternyata dompet saya ada di atas lemari buku. Alhamdulillah, dompet saya sudah kembali. Leganya malam itu. Setelah itu sholat isya dan akhirnya bisa tidur dengan nyenyak *zzzzzzzzz*.

Labels:


 

Sejak 13 Februari 2006, Anda pengunjung ke: